Intisari Sloka-sloka Bijak Yang Terdapat Dalam Kitab Suci Weda
Semua sloka dalam kitab suci weda adalah mengandung kata-kata bijak yang bisa dijadikan pedoman dalam menjalani hidup agar tujuan hidup yang damai, sejahtera, dan berbahagia dapat menjadi kenyataan. Di bawah ini adalah kumpulan kata-kata bijak yang terdapat dalam kitab suci weda sruti maupun smerti:
- "Yang membuat orang dikenal adalah hasil perbuatannya, perkataannya, dan pikirannya. Melalui ketiganya ini orang mengetahui kepribadian dirinya". -Sarasamuscaya 77
- Sejauh mana orang berserah diri kepada-Ku, sejauh itulah Aku menganugerahi mereka. Semua orang menempuh jalan-Ku dalam segala hal" - Bhagawad Gita IV.1
- "Cintai satu sama lain seperti sapi mencintai anaknya yang baru lahir." - Atharva Veda -
- "Jangan sekali-kali marah kepada orang yang meminta sedekah, jangan mengusirnya, jangan menolak untuk memberi sedekah, walau mungkin yang meminta sedekah itu dianggap hina oleh masyarakat. Bahkan sedekah yang diberikan kepada anjing pun tidak akan sia-sia." - Manawa Dharmasastra III 193.
- "Pikiran itu sangatlah labil dan berubah-ubah, apabila seseorang dapat mengendalikan pikirannya, niscaya ia akan memperoleh surga di dunia dan surga di akhirat." - Sarasamuscaya Sloka 81.
- "Sesungguhnya tidak dapat dihindari suka dan duka itu, sebab keduanya adalah anugerah bagi pendewasaan diri. Namun mereka yang bijak tidak akan dapat dikacaukan oleh keduanya, dan justru mendapatkan manfaat darinya." - Sarasamuscaya Sloka 498.
- "Dimana wanita dihormati disanalah para dewa senang dan melimpahkan anugerahnya. Dimana wanita tidak dihormati, tidak ada upacara suci apapun yang memberikan pahala mulia." - Manawa Dharmasastra III 56.
- "Jangan mengajarkan pengetahuan atau kesaktian kepada orang yang jahat atau congkak, ajarkanlah itu kepada orang-orang baik saja." - Niti Sastra. 4.22.
- "Wahai umat manusia, perolehlah kekayaan dengan seratus tangan dan dermakanlah itu dalam kemurahan-hati dengan seribu tanganmu." - Atharvaveda III 24.5
- "Walau sangatlah sukar mengamalkan kebaikan dan kebajikan dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan, janganlah semua itu membuat kita berhenti untuk melaksanakannya." - Sarasamuscaya Sloka 78
- "Kelahiran sebagai manusia sangat pendek dan cepat, bagaikan pijaran cahaya petir, lagipula kesempatan seperti ini sungguh sulit didapatkan. Oleh karena itu, pergunakanlah kesempatan ini sebaik-baiknya, lakukanlah perbuatan yang akan memutus lingkaran kesengsaraan lahir dan mati." - Sarasamuscaya Sloka 9
- "Mereka yang tidak melakukan perbuatan-perbuatan keji dan jahat akan tetap merasa aman dan tenteram di tempat yang paling membahayakan sekalipun, mereka akan senantiasa dilindungi oleh perbuatan yang bajik dan benar." - Sarasamuscaya 150
- "Biarpun ada orang yang menghina atau memuji, meskipun kekayaan datang dan pergi, juga kematian datang sekarang atau nanti, orang-orang yang sabar tetap tak tergoyahkan terus berjalan menuju keadilan." - Niti Sataka 74
- "Tanpa diminta sinar matahari memekakan bunga lotus, bulan memekarkan bunga sedap malam, dan awan menjatuhkan hujan. Demikian pula orang baik-baik menolong orang lain atas keinginannya yang tulus tanpa pamrih." - Niti Sataka 63
- "Ia yang bekerja setelah melepaskan keterikatan serta mempersembahkan kegiatan kerjanya kepada Tuhan, tak akan tersentuh oleh dosa, bagaikan daun teratai, yang tak terbasahi oleh air." - Bhagawad Gita V 10
- "Pengetahuan adalah kecantikan manusia yang paling agung dan merupakan harta yang tersembunyi." - Niti Sataka 16
- "Bagi orang-orang baik, keindahan itu merupakan busana yang terbaik." - Niti Sataka 53
- "Singkat kata usahakanlah kesejahteraan makhluk hidup itu, segala pekerjaan anda akan menjadi tanpa guna jika melalaikan kesejahteraan makhluk lainnya. Meskipun anda melakukan pekerjaan berat atau ringan usahakanlah selalu kesejahteraan bagi yang lainnya." - Sarasamuscaya 139
- "Temukanlah keabadian yang sedang kau cari di dalam dirimu sendiri." - Yajur Weda 32.11
- "Hayati dan ikutilah jalan kemuliaan yang mengantar pada kebahagian kekal." - Atharva Veda 18.4.3
- "Kematian adalah keniscayaan bagi setiap orang yang lahir, kelahiran ulang adalah pasti bagi mereka yang mati. Jangalah berduka." - Bhagawad Gita 2.27
- "Pengetahuan sejati yang tertutup oleh lapisan kebodohan, menyebabkan manusia menjadi korban ilusi yang membingungkan." - Gita 5.15
- "Janganlah napasmu meninggalkan-Nya, sekalipun berhenti bernapas dan pergi! Aku mendoakan dia ke Tujuh Resi: semoga mereka sampaikan kepada-Nya dalam kesehatan untuk usia tua!" - Atharvaveda 7.53.4
- Bahwa di gunung-gunung mengandung harta benda yang amat bernilai. Maka dari itu mari kita lestarikan alam di sekitar kita. Jangan membuang sampah sembarangan di alam terbuka (gunung, hutan, sungai, danau, laut)." - Rgveda 1.130.3
- "Kearifan budi itu, jika dicampuri kotoran pikiran, tidakkan cemerlang keadaanya itu, seperti misalnya emas yang dilebur belum bersih, belum baik, karena lekatnya besi padanya, sehingga belum cemerlang cahayanya." - Scc. 510
- "Sungai berbatu mengalir terus, majulah serempak, berdirilah tegak dan seberangilah hai kawan. Tinggalkan mereka yang menentang kebaikan dan mari kita menyeberang agar mendapat kekuatan yang sempurna." - Rgveda X.53.8
- "Dia bukanlah seorang sahabat yang sejati yang tidak menolong seorang teman yang memerlukan pertolongan" - Rgveda X.117.4
- "Mereka yang tekun dalam kebajikan dan kebenaran secara ajaib akan memperoleh kehidupan yang layak. Karena bagi orang yang bajik dan benar, makanan, pakaian, dan berbagai macam harta kekayaan seolah-olah datang dan menawarkan dri untuk dimiliki." - Sarasamuscaya 51
- "Tubuh dibersihkan dengan air, pikiran disucikan dengan kebenaran, jiwa disucikan dengan pelajaran suci dan tapa brata, kecerdasan dengan pengetahuan yang benar." - MD V. 109
- "Engkau wajib melakukan tugas kewajibanmu yang telah ditetapkan, tetapi engkau tidak berhak atas hasil perbuatan. Jangan menganggap drimu penyebab hasil kegiatanmu, dan jangan terbiasa pada kebiasaan tdak melakukan kewajibanmu." - Bhagawad Gita
- "Jiwa ini tidak pernah terlahirkan dan tidak pernah binasa. Baik dimasa lampau maupun masa datang. Hanya badan yang rusak (binasa), sedangkan jiwa tidak." - Bhagawad Gita II.20
- "Segala sesuatu yang kita alami di dunia ini baik ataukah buruk keadaannya, semua terangkai dan muncul dari perbuatan masa lalu." - Sarasamuscaya Sloka 352
- "Orang yang tidak menyakiti, menyiksa, dan membunuh makhluk lain, segala sesuatu yang dicita-citakannya, segala sesuatu yang menjadi tujuan hidupnya, keinginan dan kehendaknya akan dapat dengan mudah tercapai tanpa diikuti penderitaan." Sarasamuscaya Sloka 142
- "Diantara semua makhluk hidup, hanya yang dilahirkan menjadi manusia sajalah yang dapat melakukan perbuatan baik atau perbuatan buruk. Leburlah ke dalam perbuatan baik, segala perbuatan yang buruk itu, demikianlah gunanya (pahalanya) menjadi manusia." Sarasamuscaya Sloka 2
- "Cara mengendalikan Sad Ripu 'Krodha' atau kemarahan' tak terkendali adalah dengan bersyukur.
- "Walaupun harta itu diperoleh sesuai menurut hukum 'dharma' tetapi bila tidak didanakan (disedekahkan) kepada yang layak, akan terbenam ke Kawah Neraka." - Manavadharinasastra IV. 193
- "Mereka yang memanfaatkan kelahirannya hanya untuk mengejar kekayaan, kesenangan, nafsu-nafsu kotor dan rakus. Mereka yang tidak melakukan kebajikan di bumi, mereka inilah manusia yang tersesat dan pergi menjauh dari jalan kebenaran." - Sarasamuscaya Sloka 9
- "Berkat wejangan-Mu yang penuh kasih tentang rahasia hakikat jiwa yang telah Kau sampaikan padaku, sirnalah sudah segala keraguanku." - Bhagawad Gita 11.1
- Duka muncul dari kebodohan , kebodohan muncul dari ego, dan ego itu bersumber dari kebodohan. Maka kebodohan itulah penyebab dari kesengsaraan." - Sarasamuscaya 400
- "Keindahan telinga karena mendengarkan weda, bukan karena anting-anting. Keindahan tangan karena suka berderma, bukan karena gelang. Demikian pula keindahan badan orang baik-baik karena suka menolong orang lain, bukan karena bedak cendana." - Niti Sataka 62
- "Putra yang baik adalah yang dapat membahagiakan orang tuanya, istri yang baik adalah yang dapat menerima dan menghormati suaminya, sahabat yang baik adalah yang selalu ada pada saat suka mapun duka. Ketiga hal itu hanya didapatkan oleh orang-orang yang karmanya baik." - Niti Sataka 59
- "Tuhan menurunkan anugrah kepada orang-orang yang pemurah, suka berdana punia yang dilandasi dengan ketulusan hati." - Reg Weda I 125.6
- "Pengetahuanlah yang dihormati para raja, bukan kekayaan. Oleh karena itu, manusia tanpa pengetahuan yang benar adalah rendah." - Niti Sataka
- Kehidupan jauh lebih berharga dibanding apapun, maka dari itu hargailah hidup segala makhluk dengan mengasihi mereka, hendaknya manusia menghargai makhluk lain seperti ia menghargai dirinya." - Sarasamuscaya 146
- "Bangkitlah wahai manusia, kegagalan bukanlah takdirmu. Engkau telah dianugerahi intelegensia untuk menghindari kegagalan." - Atharva Weda 8.1.6
- "Berbuatlah sesuai dengan kemuliaan kepercayaanmu, dan lakonilah kebenaran lewat tindakanmu" - Rg 3.4.7
- "Berkarya dan hiduplah dengan semangat menambah." - Atharva Veda 15.17.10
- "Kekayaan yang berlebihan menyebabkan keserakahan dan membuat manusia, menjadi budak hawa nafsu. Keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi, menyebabkan duka; terpenuhinya, membuat manusia menjadi makin serakah." - Rg 7.89.4
- "Ketika kebodohan tinggal dalam kegelapan, bijaksana dalam kesombongan mereka sendiri, dan kesombongan dengan pengetahuan yang sia-sia berputar-putar sempoyongan ke sana kemari, seperti orang buta yang dipimpin oleh orang buta." - Upanishad.Mundaka 1.2.8-9
- "Persembahan yang dilakukan tanpa diketahui maknanya adalah sia-sia, sama dengan mempersembahkan kebodohannya dan persembahan itu tak ada bedanya dengan segenggam abu." - Manava Dharma Sastra III.97