BAB XIV PERIHAL PERGAULAN HIDUP



224 Terjemahan
Yang tiga ini ada di rumah orang yang baik budhi : 
  1. suguhan yang wajar terhadap pendatang, 
  2. perkataan yang lemah lembut sebagai air jernih yang menyegarkan, dan
  3. kesetiaan terhadap tugas dan kewajiban demi untuk keselamatan umum. 
Inilah yang tentu terdapat di tempat orang yang utama.

225 Terjemahan
Orang yang demikian saja menikmati makanan di rumahnya tanpa menyediakan untuk persembahan  ke hadapan Tuhan yang Maha Esa tanpa menghiraukan orang tua, tanpa memperdulikan tamu, tanpa menghiraukan anak-anaknya, orang yang begitu raksasalah namanya. Sebab ia menikmati makanan tanpa terlebih dahulu mengucapkan doa pengayubagya kehadapan Tuhan Yang Maha Esa dan juga tidak melaksanakan perilaku-perilaku para dewa dan lain-lain makhluk yang berbudi tinggi.

226 Terjemahan
Hendaknya janganlah suka menikmati kelezatan sesuatu sendirian saja, umpama makanan yang enak, tidak boleh sendirian saja memutuskan benar atas yang dikerjakan sesuka hati, tetapi musyawarahkanlah dengan kawan lain; jangan pula pergi sendirian sesuka hati dan janganlah melek sendiri di malam hari ketika kawan lain semua tidur.

227 Terjemahan
Apabila ada orang yang sudah menjadi tabiatnya tidak mau makan di rumah sebelum disuruh oleh orang tua, atau belum disuguhkan terlebih dahulu kepada ibu bapaknya setiap apa yang dimakannya, dan setiap harinya dimakan hanyalah yang sudah disisakan oleh ibu bapaknya, maka orang yang demikian perangainya pasti tidak berkeputusan kesenangan yang diterimanya kelak.

228 Terjemahan
Yang sebenarnya disebut putra adalah orang yang menolong waktu kesusahan, yang segala tenaganya dipergunakan untuk menolong keluarga yang kesakitan, yang mendanakan hasil keuntungannya dengan memberi makan pada orang melarat dan semua perbuatannya. Orang yang demikianlah baru seorang putra.

229 Terjemahan
Demikian pula orang yang melindungi [menjadi tempat berlindung] sanak keluarganya Sang hyang Indra yang merupakan sumber kehidupan segala makhluk, dan sebagai halnya pohon kayu rindang yang merupakan sumber perlindungan bagi burung-burung, maka demikian pulalah ia dipakai sandaran hidup bagi kaum kerabatnya. Orang yang demikian barulah seorang putra namanya.

230 Terjemahan
Jika ada orang kaya yang patut dimintai tolong oleh keluarganya, tetapi nyatanya keluarganya tetap gelisah menderita tidak tahu apa yang dimakannya sebagai halnya rusa yang bernaung di semak belukar yang terbakar, maka orang kaya tersebut adalah manusia yang amat tercela, tidak patut dimintai maupun diberi sedekah.

231 Terjemahan
Ada empat hal yang harus diperhatikan pemeliharaannya di suatu rumah yaitu : 
  1. kaum kerabat yang ada dalam kesusahan, 
  2. orang baik-baik yang miskin, 
  3. sahabat yang kelaparan dan 
  4. saudara perempuan yang tidak berputra. 
Keempat macam yang tinggal di rumah inilah yang wajib diperhatikan pemeliharaannya.

232 Terjemahan
Adapun yang tidak patut diajak dalam suatu rumah ialah : 
  1. orang yang malas dan tidak punya tujuan hidup, 
  2. orang yang tak punya cita-cita untuk berusaha tetapi suka makan saja, 
  3. orang yang dicela dan disingkirkan oleh masyarakat, 
  4. orang yang suka menipu, 
  5. orang yang tidak suka bermusyawarah dan tidak memperdulikan kepentingan orang lain, 
  6. orang yang suka berbuat tanpa mengenal waktu dan tempat, 
  7. orang yang suka berpakaian yang tidak senonoh. 
Itu semuanya adalah macam orang yang tidak patut diajak dalam suatu rumah.

233 Terjemahan
Yang harus diperlukan dicari dengan sungguh hati ialah:
  1. Brahmana yang telah mendalami kitab suci Weda. 
  2. Pendeta pengajar, murid, 
  3. handaitolan, 
  4. kerabat yang mengetahui ajaran dharma-sastra dan yang berkelakuan baik.
234 Terjemahan
Adapun orang yang berhianat terhadap gurunya, terhadap ibu bapaknya dengan jalan perbuatan, perkataan atau pikiran, orang yang demikian itu amat besarlah dosanya, lebih dari dosa orang “Bhrunaha” artiny menggugurkan buntingan. 
Pendek kata amat besar dosanya.

235 Terjemahan
Beginilah hubungan antara ibu, bapak, dan guru. 
  • Ibu dan bapak menyebabkan lahirnya badan yang tidak kekal ini. 
  • Tetapi kelahiran yang lain umpamanya lahir ke dunia pengetahuan, penyucian yang dilakukan oleh guru suci, sehingga ada yang patut dituruti yang merupakan ajaran-ajaran dari guru suci. 
Inilah yang utama yang tidak dipengaruhi oleh kesakitan atau kematian.

236 Terjemahan
Dan lagi, kita harus mendahului memberi hormat kepada orang yang mengajarkan hukum-hukum pergaulan, ajaran-ajaran agama berdasarkan Weda dan ilmu-ilmu kebathinan serta ilmu pengetahuan lainnya.

237 Terjemahan
Ini yang patut diperbuat : 
  • jangan bertengkar dengan guru, apabila guru sedang berhati jengkel, marah, hiburlah, usahakan segala yang dapat menyenangkan hatinya.

238 Terjemahan
Dan juga jangan mencela guru, kalaupun perbuatan beliau itu keliru kita harus perhatikanlah sungguh-sungguh cara-cara yang tepat untuk menyadarkan beliau di samping terus melakukan kewajiban beliau; Karena menyebabkan pendek umur dan dosa jika menghina guru.

239 Terjemahan
Orang yang selalu hormat kepada ibu bapaknya ia disebut teguh iman dalam tapa serta tetap mencari kesucian, teguh iman dalam memegang kebenaran dan menjalankan kewajiban suci.

240 Terjemahan
  • Bahwa berat kewajiban ibu melebihi beratnya bumi, tidak dapat disangkal sesungguhnya. 
  • Terlebih tinggi kemuliaan bapak dari tingginya langit. 
  • Terlebih cepat larinya pikiran daripada cepatnya angin, 
  • terlebih banyak adanya angan-angan daripada banyaknya rumput.
Orang yang hormat dan setia pada orang tuanya sehingga orang tuanya amat senang hati olehnya, pahalanya ialah ia akan selalu mendapat pujian pada kehidupannya sekarang dan sampai kelak dikemudian hari.

242 Terjemahan
Ada tiga macam yang dianggap orang tua yaitu “sarirakrit”, prana-datta, dan anna-datta”.  
  1. “sarirakrit” artinya yang membuat badan wadag; 
  2. “prana-data” artinya yang memberikan hidup; 
  3. “anna-datta” ialah yang memberi makan atau yang memelihara.
243 Terjemahan
Si anak patut menimbulkan kesenangan pada orang tua dengan perbuatan-perbuatannya. Adapun orang tua akan menyerahkan apa saja, untuk kebahagiaan anaknya, tidak ada yang dikirakan oleh orang tua, sampai jiwa raganya sekalipun rela dikorbankan untuk kebahagiaan anaknya.

244 Terjemahan
Juga kecintaan ibu terhadap anaknya adalah sangat besar dan adil. Buktinya cakap ataupun tidak cakap, baik maupun kurang baik, kaya atau pun miskin, semua anak-anaknya dijaga dan dipelihara dengan penuh rasa cinta. Sesungguhnya tidak ada melebihi cinta seorang ibu terhadap anaknya.

245 Terjemahan
Bahwa sesungguhnya si anak hanyalah menyebabkan seorang bapak dipanggil sudah tua. Cintanya anak kepada bapaknya tidaklah sebagai cinta bapak terhadap anaknya. Meskipun bagaimana miskinnya seorang bapak ia berusaha juga sekuat tenaga agar dapat ia memberi nafkah kepada anaknya.

246 Terjemahan
Adapun orang sampai mempunyai anak cucu tetap bakti kepada ibunya, sebagai baktinya kepada dewa-dewa, maka panjang usia dan sorgalah pahalanya.

247 Terjemahan
Orang yang ditinggalkan oleh ibunya disebabkan oleh percekcokan, miskinlah orang itu adanya, selalu menderita kedukaan, dan ia disebut membikin sunyinya muka bumi.

248 Terjemahan
Oleh karena itu, inilah yang patut diperbuat terhadap orang tua, yakni; 
  • apabila orang tua datang segeralah sambut dengan sopan santun dan persilahkan duduk; 
  • duduklah bersila di hadapannya dengan hormat; dan 
  • tatkala ia berangkat, hantarkanlah.

249 Terjemahan
Bahwa seolah-olah berkuranglah wibawa seorang muda jika didatangi oleh seorang tua, tetapi wibawa itu akan kembali lagi jika kedatangan orang tua itu disambut, dijemput dan dihormati oleh orang muda itu.

250 Terjemahan
Adapun pahalanya orang hormat bakti kepada orang tua, kepadanya akan ditambahkan dengan empat hal yaitu : kirti, ayusa, bala, yasa. 
  • Kirti artinya pujian tentang kebaikan,
  • ayusa artinya hidup panjang, 
  • bala artinya kekuatan, 
  • yasa artinya nama warisan yang baik {jasa}. 
Keempat hal ini bertambah-tambah kesempurnaannya sebagai pahalanya orang yang hormat bakti pada orang tua.
Weda yang disusun dalam bentuk wiracerita atau yang lebih dekenal dengan Epos Mahabharata oleh Bhagawan Byasa.
Meninjau Tentara-tentara Perang di Kurusetra.
Ringkasan Bhagawad-Gita.
Karma Yoga
BAB IV Pengetahuan Rohani.
Perbuatan dalam Kesadaran Ilahi.
Meditasi Mengendalikan Pikiran dan Indria ( Dyana Yoga ).
Pengetahuan Tentang yang Mutlak.
Cara Mencapai Tuhan yang Mahakuasa.
Pengetahuan yang Paling Rahasia.
Kehebatan Tuhan yang Mutlak ( Wibhuti Yoga ).
Bentuk Alam Semesta ( wiswa rupa dharsana yoga ).
Pengabdian Suci ( bhakti yoga ).
Alam, Kepribadian yang Menikmati dan Kesadaran.
Tiga Sifat Alam Material.
Yoga Berhubungan dengan Kepribadian yang Paling Utama.
Sifat Rohani dan Sifat Jahat.
Golongan Keyakinan.
Kesempurnaan Pelepasan Ikatan.

Postingan populer dari blog ini

Kata-Kata Motivasi Hidup untuk Masa Depan

Anda Akan Lebih Percaya Diri dan Berani Jika Baca Kata-kata Ini