Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 6, 2023

Meraih Kasih Tuhan Melalui Jalan Kemegahan/Vibhuti

Itulah orang yang melihat tetapi tidak melihat Wak [sabda suci], Itulah orang yang mendengar tetapi tidak mendengar Dia; Tetapi kepada orang lain Ia memperliatkan wujud-Nya yang mulia laksana istri yang mencintai, berpakaian indah menampilkan dirinya dihadapan suaminya, Rgveda X.71.7-8 Kawan-kawan, sama-sama dikaruniai penglihatan dan pendengaran, tidak sama dalam ketrampilan batin; Ada yang seperti bak air yang ditumpahkan ke arah mulut, ada yang seperti danau tempat mandi, Bila, dengan dorongan batin dan hati sanubari, Kawan-kawan Brahmana melaksanakan koban suci bersama, yang lain, dengan kebijaksanaannya, melampaui yang lain, dan ada yang mondar-mandir saja membual menganggap dirinya Btrahmana, BHAGAWAD-GITA  Weda yang disusun dalam bentuk wiracerita atau yang lebih dekenal dengan Epos Mahabharata oleh Bhagawan Byasa. BAB I Meninjau Tentara-tentara Perang di Kurusetra. BAB II Ringkasan Bhagawad-Gita. BAB III Karma Yoga BAB IV  Pengetahuan Rohani. BAB V Perbuatan dalam Kesa...

Meraih Kasih Tuhan Melalui Jalan Bhakti

Jalan yang paling mudah untuk meraih kasih Tuhan Yang Maha Esa menurut Weda adalah melalui jalan Bhakti. Bakti adalah pengabdian, cinta yang murni dan abadi bagi Tuhan. Bhakti bersifat tanpa pamerih sedikitpun, sekedar tanpa keinginan duniawi apapun juga. Ia murni, permanen, dan abadi. Bhakti adalah perasaan cinta kasih. Emosi yang dinamakan kasih memancar dari jiwa [atma]. Kasih sama dengan jiwa [atma]. Kasih sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan perasaan duniawi dan benda-benda duniawi. Kasih yang sebenarnya berarti bhakti adalah sebutan untuk jiwa [atma]. Prinsip kasih yang memancar dari lubuk hati ini harus menjiwai setiap pikiran, perkataan dan perbuatan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan terjadi bila kita beranggapan bahwa segala sesuatu yang kita pikirkan, katakan dan lakukan hanya berbuat untuk menyenangkan Tuhan saja. Walaupun sebenarnya kita menyenangkan, mencintai, atau mengasihi Tuhan bukan demi Tuhan. Kita menyenangkan, mencintai, mengasihi Tuhan ...

Wanaprasta Adalah Tahapan Hidup Untuk Mengabdi Pada Masyarakat

Wanaprasta adalah tahapan hidup yang sudah bebas dari kegiatan yang terikat pada keinginan mendapatkan hasil untuk pribadi. Karena seorang Wanaprastha sudah terlepas dari tanggung jawab keluarga, maka ia akan mencari ketenangan, untuk mewujudkan tujuan hidup yang lebih sempurna. Kehidupan di sini akan bersendi kepada kama yang berarti nafsu atau keinginan yang mengarah ke hal-hal yang positif, dengan jalan mengabdikan dharmanya kepada orang banyak di samping untuk dirinya sendiri. Soal artha tidak menjadi masalah pemikiran, malahan mereka akan tahap demi tahap akan menjauhi soal-soal material dan akan mengutamakan soal kerohanian. Para dwijati yang sudah menjalani grehastha asrama maka dwijati ini akan meningkat pada Wanaprastha yaitu meningkatkan diri dalam kerohanian, secara perlahan-lahan mengurangi dan meninggalkan ikatan keduniawian, baik itu unsur harta maupun kama. Pada tingkat ini para dwijati, mulai mencari ketenangan jiwa untuk kepentinan dirinya pada unsur kerohaniaannya...

Brahmacari Adalah Tahapan Hidup Untuk Menuntut Ilmu

Brahmacari adalah masa belajar atau masa menuntut ilmu. Samkya mengajarkan bahwa untuk mendapatkan kebenaran hendaknya didasari atas pengambilan kesimpulan dari suatu analisa yang berdasar pada imformasi [sabda] dan fakta-fakta yang ditemukan dilapangan [pretyaksa]. Untuk menghasilkan kesimpulan yang benar sudah tentu harus memiliki kecerdasan atau kemampuan analisa yang tinggi. Belajar adalah satu-satunya cara untuk memaksimalkan otak untuk bisa memiliki kemampuan analisa yang tinggi. Dr. Albert Einstein mengatakan bahwa Agama tanpa ilmu lumpuh, ilmu tanpa Agama buta. Lebih jauh beliau mengatakan bahwa Ilmu akan membuat hidup lebih mudah, Agama akan membuat hidup lebih terarah dan bahagia. Menurut [Pustaka Bhuana Kosa] ada lima jenis penyucian [sauca], yaitu daun-daunan berclorofil [patra], tanah [pertiwi], air [jala], abu cendana [bhasma], dan ilmu pengetahuan [jnyana].  Badan dibersihkan dengan air, pikiran dibersihkan dengan kejujuran dan kebenaran, atman dan budhi disucikan de...

Grahasta Adalah Tahapan Hidup Berumah Tangga

Grahasha adalah tahapan kedua setelah melalui tahapan yang di sebut brahmacari. Dalam kehidupan Grahastha adalah waktunya untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh pada masa Brahmacari untuk memperoleh harta untuk menopang kehidupan dalam berumah tangga. Namun walaupun begitu mencari ilmu atau belajar hendaknya tetap berlanjut karena di dalam kitab wrehaspati tatwa dinyatakan hendaknya belajar terus dan ilmu yang telah didapatkan hendaknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari hingga berguna bagi diri sendiri dan masyarakat luas.                                                                                                                                ...