Postingan

Menampilkan postingan dari Februari 7, 2023

Meraih Kasih Tuhan Melalui Jalan Yadnya ( Ibadah )

Yadnya adalah persembahan dan kurban suci yang dilakukan dengan tulus ikhlas, yang dapat berupa; pikiran, perkataan, perbuatan, dan harta benda. Kata yadnya berasal dari bahasa Sansekerta yang asal katanya adalah “Yaj” yang berarti memuja, menyembah, berdoa, dan bhakti. Kerangka dasar dari ajaran Weda adalah cerminan daripada Tri Angga Sarira dari pada manusia yaitu;  Kecerdasan pikiran [igama] yang dicerminkan sebagi tatwa (filsapat), Pengambilan keputusan atau budhi [ugama] yang dicerminkan sebagai etika, dan  Tindakan [agama] dari apa yang telah diputuskan yang dilakukan dengan segala anggota badan [Ahamkara] dicerminkan sebagi yadnya ( ibadah ). Yadnya juga berarti korban/persembahan suci, yakni korban/persembahan yang dilandasi dengan kesucian hati, ketulusan, dan keikhlasan.  Yang dikorbankan/dipersembahkan bisa berupa harta benda , pikiran, perkataan, dan perbuatan.  Yadnya memiliki tujuan yang amat mulia, yaitu untuk kebaikan lingkungan [alam], sesama manusia...

Hukum Karma Berjalan Secara Outopilot

Hukum karma adalah hukum yang berjalan secara outopilot yang menjadi salah satu keyakinan bagi umat hindu, yaitu perbuatan pasti menentukan hasil. Di dalam kitab suci Weda dijelaskan tentang keyakinan terhadap adanya kebenaran hukum karma [karmaphala].  Bahwa setiap perbuatan akan selalu mendatangkan hasil baik atau buruk sesuai dengan perbuatannya. Karmaphala ini akan dinikmati selama hidup, sesudah mati, dan bahkan ketika menjelma kembali, Setiap perbuatan mempunyai akibat atau hasil, dengan kata lain setiap perbuatan ada buahnya. Selanjutnya, buah itu menghasilkan perbuatan baru.  Rentetan perbuatan dan hasil, hasil dan perbuatan yang tiada putusnya ini berwujud seperti rentetan benih dan pohon. Benih dan pohon juga timbul bergantian, benih menjadi pohon dan pohon menghasilkan buah atau benih. Tanpa benih kita tidak bisa mendapat pohon, dan tanpa pohon kita tidak bisa mendapat benih. Begitu pula dengan perbuatan dan hasilnya. Ini merupakan siklus yang alamiah di dunia....

Empat Tahapan Yang Wajib Dilalui Untuk Dalam Perjananan Hidup

Tahapan hidup bagi umat hindu dibagi menjadi empat jenjang, yaitu tahapan brahmacari, grehasta, wanaprasta, dan sanyasin. Apapun yang ingin dicapai pasti ada proses terlebih dahulu sebelum tujuan itu dicapai. Semua proses itu harusnya diikuti dengan sungguh-sungguh dengan penuh kosentrasi dan disiplin tinggi. Kalau tidak demikian, tidaklah mustahil kalau menemui kegagalan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan kehidupan masyarakat dan alam lingkungannya.  Weda smerti [Agastya Parwa], menguraikan tahapan hidup sebagai manusia ada empat tahapan yang mesti dilalui untuk meraih kehidupan yang damai, sejahtra, dan bahagia yang disebut dengan Catur Asrama, yang menurut tahapannya adalah; Brahmacari, Grehasta, Wanaprasta, dan Bhiksuka/Sanyasin Yang bernama Catur Asrama adalah Brahmacari, Grahastha, Vanaprastha, dan Bhiksuka. Demikianlah yang bernama Catur Asrama, yaitu;  Brahmacari namanya orang yang sedang membiasakan [me...