Empat Tahapan Yang Wajib Dilalui Untuk Dalam Perjananan Hidup

Tahapan hidup bagi umat hindu dibagi menjadi empat jenjang, yaitu tahapan brahmacari, grehasta, wanaprasta, dan sanyasin.

Apapun yang ingin dicapai pasti ada proses terlebih dahulu sebelum tujuan itu dicapai. Semua proses itu harusnya diikuti dengan sungguh-sungguh dengan penuh kosentrasi dan disiplin tinggi. Kalau tidak demikian, tidaklah mustahil kalau menemui kegagalan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.


Manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan kehidupan masyarakat dan alam lingkungannya. 

Weda smerti [Agastya Parwa], menguraikan tahapan hidup sebagai manusia ada empat tahapan yang mesti dilalui untuk meraih kehidupan yang damai, sejahtra, dan bahagia yang disebut dengan Catur Asrama, yang menurut tahapannya adalah; Brahmacari, Grehasta, Wanaprasta, dan Bhiksuka/Sanyasin

Yang bernama Catur Asrama adalah Brahmacari, Grahastha, Vanaprastha, dan Bhiksuka.

Demikianlah yang bernama Catur Asrama, yaitu; 
  1. Brahmacari namanya orang yang sedang membiasakan [mempelajari dengan cermat] ilmu pengetahuan [sastra] dan yang mengetahui perihal ilmu huruf [aksara], orang yang demikian pekerjaannya bernama Brahmacari. Adapun yang dianggap Brahmacari dalam masyarakat ialah orang yang tidak terikat keduniawian seperti beristri dan sebagainya. Adapun brahmacari yang lain [lain dari itu] disebut Brahmacari Caranam, artinya menuntut ilmu kerohanian [Atmapradesa]. Sang Yogesvara beliau Brahmacari di dalam berbagai ilmu [Sastraantara], di dalam pengertian ilmu [sastraadnya] setelah puas dimasukinya pengetahuan semua yang dikehendaki beliau menjadi,
  2. Grhastalah beliau, beranak mempunyai abdi dan sebagainya, menempuh kebajikan yang berhubungan dengan diri pribadi [kayikadharma] dengan kekuatan yang ada padanya [yathasakti]. Setelah dilakukan dharma grhastha, menjadi 
  3. vanaprasthalah beliau pergi dari desa dan menetap di tempat yang bersih suci terutama di gunung, mendirikan pertapaan sebagai tempat melakukan Pancakarma dan mengurangi nafsu keduniawian serta mengajarkan ajaran kerohanian [dharma]. Setelah beliau Vanaprastha, 
  4. Bhiksukalah beliau, pergi dari pertapaan, tidak merasa memiliki murid [sisya], tidak merasa berpengetahuan, semua itu ditinggalkan beliau [Agastya Parwa, 10].
Berdasarkan uraian di atas maka tingkatan Catur Asrama ini harus dilalui secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan jasmani dan rohani seseorang agar tujuan hidup yang damai, sejahtra, dan bahagia itu tercapai.
Weda yang disusun dalam bentuk wiracerita atau yang lebih dekenal dengan Epos Mahabharata oleh Bhagawan Byasa.
Meninjau Tentara-tentara Perang di Kurusetra.
Ringkasan Bhagawad-Gita.
Karma Yoga
BAB IV Pengetahuan Rohani.
Perbuatan dalam Kesadaran Ilahi.
Meditasi Mengendalikan Pikiran dan Indria ( Dyana Yoga ).
Pengetahuan Tentang yang Mutlak.
Cara Mencapai Tuhan yang Mahakuasa.
Pengetahuan yang Paling Rahasia.
Kehebatan Tuhan yang Mutlak ( Wibhuti Yoga ).
Bentuk Alam Semesta ( wiswa rupa dharsana yoga ).
Pengabdian Suci ( bhakti yoga ).
Alam, Kepribadian yang Menikmati dan Kesadaran.
Tiga Sifat Alam Material.
Yoga Berhubungan dengan Kepribadian yang Paling Utama.
Sifat Rohani dan Sifat Jahat.
Golongan Keyakinan.
Kesempurnaan Pelepasan Ikatan.

SARASAMUCAYA

Kitab saraccamuscaya adalah ringkasan dan cara mengaplikasikan ajaran Bhagawad-gita pada kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat, yang ditulis dengan bahasa Kawi oleh Bhagawan Wararuci, seorang guru Spiritual.

Postingan populer dari blog ini

Kata-Kata Motivasi Hidup untuk Masa Depan

Anda Akan Lebih Percaya Diri dan Berani Jika Baca Kata-kata Ini