BAB XII PERIHAL PERBUATAN SUSILA



151. Terjemahan
Tiga hal yang dianggap harta kekayaan oleh para pendeta yang harus kita miliki ialah : tidak suka menyakiti atau mebunuh-bunuh, tidak suka berhianat, dan setia pada kata-kata. Inilah harta benda kekayaan yang mulia bagi orang utama.

152 Terjemahan
Karena perbuatan menolong keluarga yang menderita sakit dan kesusahan atau kawan-kawan yang mencari perlindungan, mereka itu adalah sama dengan orang miskin, maka pertolongan kepada mereka adalah amat utama.

153 Terjemahan
Jangan menggoda wanita [istri orang] lain, jangan berlaku curang, jangan pula melakukan sesuatu yang menyebabkan pendek umur.
Oleh karena itu orang bijaksana, orang budiman, orang berilmu, orang yang ingin panjang umur, sekali-kali tidak berangan-angan untuk menggoda wanita [istri orang] lain.

155. Terjemahan
Dan lagi kebahagiaan bercengkrama dengan istri sendiri, atau bercumbu dengan istri orang lain, bayangan kenikmatan serta akhir bencana yang didapatkannya tidaklah berbeda adanya. Tidak ada perbedaan antara keduanya. Oleh karena demikian apakah gunanya menginginkan istri orang lain.

156. Terjemahan
Oleh karenanya beginilah yang harus diusahakan oleh orang-orang, yaitu jangan ada ucapan, perbuatan atau pikiran yang menyakitkan hati, yang menyebabkan hal-hal yang tidak baik, sebab orang yang berbuat baik, baik pula yang didapatinya, sedangkan kalau berbuat tidak baik, maka tidak baik pulalah yang akan didapatinya.

157. Terjemahan
Janganlah berbuat sampai menyebabkan kematian makhluk lain dengan alat “trikaya” kita yaitu perbuatan, perkataan dan pikiran kita. Lakukanlah “trikaya” yang baik, berdana punialah karena semua ini oleh orang pandai-pandai dinamai perbuatan susila.

158. Terjemahan
Kebajikan, kesetiaan, hukum-hukum kehidupan, kekuatan bathin, kekayaan, ketekunan, semua ini adalah dasar perbuatan-perbuatan susila.

159. Terjemahan
Sesungguhya sudah ditentukan bahwa ketiga dunia ini dapat diatasi, dan dikuasai, oleh orang yang tak henti-hentinya berkelakuan baik, sebab tidak ada yang tidak dapat dicapai oleh orang yang berlaku susila.

160. Terjemahan
Perilaku yang baih adalah dasar mutlak dalam titisan sebagai manusia. Bagi orang yang tidak bertabiat baik, sia-sialah kehidupannya sebagai manusia. Segala kekuasaan, kepandaiannya tidak berguna jika tidak didasari oleh perbuatan susila.

161. Terjemahan
Meski brahmana yang berusia lanjut sekalipun, jika perilakunya tidak susila, tidak patut disegani; biar orang sudra sekalipun, jika prilakunya berpegang kepada dharma dan kesusilaan, patutlah ia dihormati dan disegani juga, demikian kata sastra suci.

162 Terjemahan
Perbuatan susila merupakan alat untuk menjaga dharma, sedangkan kebijaksanaan dijaga oleh keteguhan iman dan ketekunan. Adapun kebagusan rupa berpokok pada kebersihan pemeliharaan, sedangkan kebangsawanan berpoko pada perbuatan susila.

163 Terjemahan
Kebangsawanan seseorang dapat ditilik dari kesusilaan budi pekertinya. Walaupun berasal dari keturunan yang tidak dikenal, asalkan saja ia berkelakuan susila, akan diketahui oranglah asal-usulnya yang baik.

164 Terjemahan
Pengetahuan tentang pustaka suci Weda yang empat dengan keenam cabang-cabangnya keahlian [Wedangga], filsafat Sankya dan purana-purana serta keturunan atau kebangsawanan seseorang, semuanya ini tidak ada guna serta hasilnya disebabkan oleh kelakuan yang kurang senonoh. Sehingga percumalah kepandaian dan kebangsawanan itu.

165 Terjemahan
Dan lagi tidak mampu kaum kerabat itu akan menolong melepaskan kita dari kedukacitaan, demikian juga benda dan keturunan kebangsawanan. Jua ilmu ok pengetahuan mantra-mantra dan kekuasaan, semuanya ini tidak mampu menolong. Yang dapat menolong hanyalah kesusilaan, karena perbuatan demikian saja dapat menghilangkan duka nestapa di dunia ini dan juga di dunia baka nanti.
Weda yang disusun dalam bentuk wiracerita atau yang lebih dekenal dengan Epos Mahabharata oleh Bhagawan Byasa.
Meninjau Tentara-tentara Perang di Kurusetra.
Ringkasan Bhagawad-Gita.
Karma Yoga
BAB IV Pengetahuan Rohani.
Perbuatan dalam Kesadaran Ilahi.
Meditasi Mengendalikan Pikiran dan Indria ( Dyana Yoga ).
Pengetahuan Tentang yang Mutlak.
Cara Mencapai Tuhan yang Mahakuasa.
Pengetahuan yang Paling Rahasia.
Kehebatan Tuhan yang Mutlak ( Wibhuti Yoga ).
Bentuk Alam Semesta ( wiswa rupa dharsana yoga ).
Pengabdian Suci ( bhakti yoga ).
Alam, Kepribadian yang Menikmati dan Kesadaran.
Tiga Sifat Alam Material.
Yoga Berhubungan dengan Kepribadian yang Paling Utama.
Sifat Rohani dan Sifat Jahat.
Golongan Keyakinan.
Kesempurnaan Pelepasan Ikatan.

Postingan populer dari blog ini

Kata-Kata Motivasi Hidup untuk Masa Depan

Anda Akan Lebih Percaya Diri dan Berani Jika Baca Kata-kata Ini